Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 08:24:08【Resep Pembaca】290 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- Perkuat kemitraan, ASEAN
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut